Februari 28, 2016

Hampir Berakhir, Transaksi SGS Diyakini Tembus Rp140 Miliar


Solopos.com, SOLO — Perolehan transaksi Solo Great Sale (SGS) 2016 hampir mencapai Rp125 miliar menjelang penutupan event itu. Panitia memprediksi SGS 2016 ditutup dengan capaian transaksi lebih dari Rp140 miliar.


Ketua Panitia SGS 2016, Sri Haryanto, menjelaskan lonjakan transaksi diketahui setelah panitia menerjunkan tim untuk mendata perolehan transaksi di seluruh tenant.

Sepekan sebelumnya transaksi yang terekam sistem baru mencapai Rp50 miliar. Masih sedikitnya perputaran uang yang terekam itu terjadi karena masih banyak tenant yang belum melaporkan perolehan transaksi.

“Pekan kemarin kami langsung menambah volunteer dengan terjun langsung mendata transaksi di lapangan. Setelah itu, data transaksi ternyata hampir mencapai Rp125 miliar. Ya tinggal sedikit sampai penutupan Senin [29/2/2016] mungkin bisa mencapai Rp130 miliar sampai Rp140 miliar nanti,” katanya saat memberikan keterangan kepada wartawan di kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, Sabtu (27/2/2016).

Wakil Ketua III SGS 2016, David R Wijaya, mengatakan transaksi otomotif dan ritel modern memberikan kontribusi yang paling besar selama penyelenggaraan SGS.

Sementara, hingga pekan keempat Februari jumlah tenant yang menjadi peserta SGS 2016 tercapai 1.202 tenant. Jumlah tersebut telah melampaui target 1.000 tenant yang ditetapkan panitia.

Tolak LGBT, Tentara Ini Koprol Keliling Kolam di Manahan Solo

Liputan6.com, Solo - Berbagai cara dilakukan untuk mengecam sejumlah prajurit TNI dan Polri yang tertangkap dalam penggerebekan kasus narkoba di perumahan Kostrad.

Salah satunya seperti yang dilakukan anggota Polisi Militer di Solo yang menggelar aksi demo tunggal untuk mengecam tindakan prajurit tak bertanggung jawab tersebut.

Pantauan Liputan6.com, aksi demo tunggal yang dilakukan oleh anggota Denpom IV/4 Surakarta, Kopral Partika Subagyo Lelono atau akrab disapa Kopral Bagyo cukup unik. Sebelum melakuka orasi dia melakukan aksi jungkir balik atau koprol mengelilingi kolam di Plaza Stadion Manahan Solo, Rabu (24/2/2016).

Kopral Bagyo mengenakan baret khas anggota Polisi Militer serta kaos sport lengkap dengan celana doreng dan sepatu PDL. Selanjutnya dia mencebur ke kolam.

Di dalam kolam, ia berdiri sembari mengibarkan bendera Merah Putih serta mengangkat tinggi dua papan poster bertuliskan "Bila prajurit TNI-Polri bernarkoba dan LGBT maka tinggal nunggu waktu hancurnya NKRI' dan 'Tingkatkan Bintal (pembinaan mental) hindarkan TNI-Polri dari narkoba dan LGBT'.
Keluar dari kolam, Kopral Bagyo langsung melakukan orasi di hadapan anggota linmas serta masyarakat umum yang kebetulan melintasi depan Stadion Manahan Solo. Dia menyatakan sangat prihatin digrebeknya sejumlah anggota TNI dan Polri yang terlibat dalam kasus peredaran narkoba. Dengan tegas, ia pun mengecam tindakan prajurit yang melanggar aturan tersebut.
"Kemarin melihat ada berita soal operasi penggrebekan kasus narkoba yang berhasil mengamankan beberapa anggota TNI dan Polri. Saya mendengar kasus itu sangat prihatin dan miris," kata dia di Plaza Stadion Manahan Solo, Rabu (24/6/2016).

Kopral Bagyo menegaskan sebagai benteng pertahanan negara para anggota TNI dan Polri harus kuat. Lantas, jika anggotanya terkena narkoba maka benteng negara akan menjadi lemah, bahkan bisa hancur.

Oleh sebab itu, pembinaan mental di kalangan prajurit TNI dan Polri harus ditingkatkan supaya mental para anggota tetap kokoh dan tidak tergoda untuk bermain dengan narkoba.

"‎Saya sebagai orang tua hanya mengingatkan saja kepada para prajurit muda TNI-Polri, kalau bisa bintal ditingkatkan. Latihan-latihan ditingkatkan, jika capek latihan akan tidur dan tidak mikir yang tidak-tidak. Kalau banyak nganggur tidak latihan, banyak santai ditambah LGBT nanti malah mikir yang jelek-jelek," tegasnya.

Dia menambahkan tidak sepantasnya prajurit TNI dan Polri menjadi pengedar atau backing dalam kasus peredaran narkoba. Sebab saat ini kesejahteraan anggota TNI juga sudah dinaikkan serta ditambah dengan remunerasi.

"Kalau para prajurit TNI-Polri masih sampai cari tambahan dengan mengedarkan narkoba berarti prajurit yang goblok, prajurit yang blekok. Jangan sampai anak-anak terkena narkoba," ucapnya.

Februari 27, 2016

Segarnya Es Klapa Muda Kaya Rasa



Solopos.com, SOLO – Siapa yang tidak tahu es kelapa muda? Minuman yang juga disebut es degan ini begitu akrab di telinga kita.

Minuman yang terbuat dari serutan kelapa dan air kelapa muda ini sangat mudah kita jumpai di pedagang kaki lima hingga restoran. Tak sekadar menjadi pengusir dahaga, air kelapa muda ini juga memiliki beragam khasiat.

Air kelapa muda mengandung elektrolit yang mampu mengganti cairan tubuh yang hilang karena berkeringat. Bahkan, air kelapa muda juga dipercaya mengatasi kerontokan rambut dan menghilangkan jerawat di kulit.

Biasanya, air kelapa muda diberi gula putih ataupun gula merah agar terasa lebih manis. Nah, tahukah kalau air kelapa muda ini bisa dikreasikan menjadi minuman berkelas dan lezat? Outlet yang ada di Cangwit Creative Space, Clamoed, menyediakan aneka minuman dari bahan kelapa muda.

Salah satu minuman yang paling laris adalah lychee coconut water. Cukup sederhana untuk membuat minuman ini. Air dan parutan kelapa muda dicampur dengan bongkahan es, lalu diblender hingga lembut.

Mereka tidak menggunakan gula sebagai pemanis. Namun, mereka menggantinya dengan susu kental manis dan sirup leci. Minuman tersebut disajikan dengan topping es krim vanilla yang ditaburi dengan choco chip ataupun jeli.

Tak sabar, Solopos.com pun langsung mencicipi minuman lychee coconut water tersebut. Meski telah dicampur dengan susu dan sirup leci, rasa khas kelapa muda masih tetap nendang. Serutan daging kelapa muda yang lembut dan legit terasa kenyal di mulut. Sementara, es krim dan choco chip pun semakin memperkaya rasa es degan tersebut.

Penasaran, Solopos.com juga mencicipi varian coconut milk. Rasa air degan yang dicampur susu sangat pas. Tak heran jika kuliner yang digagas tiga orang anak muda, Vevry Hari Saputro, Qholfi Anggi US, dan Rahmatul Husna ini berhasil merebut hati konsumen. Salah satu pemilik, Qholfi Anggi US, mengaku sangat berhati-hati dalam mengkombinasikan air kelapa muda dengan bahan lain. Hal itu dilakukan agar rasa khas kelapa muda masih tetap terjaga.

“Kami pernah mencoba dengan bahan lain, tetapi rasa es degannya menjadi hilang. Kami ingin agar rasa khas degannya ini tetap ada,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di Cangwit Creative Space, Kamis (25/2/2016). Aneka menuman es degan tersebut dijual seharga Rp8.000/gelas hingga Rp10.000/gelas.

Selain rasa buah leci dan original, Clamoed memiliki tiga jenis varian es degan lainnya, yakni orange coconut water, strawberry coconut water, dan mocha coconut water. Saat ini, mereka ingin mengembangkan varian rasa dan aneka camilan dari kelapa lain.

Februari 18, 2016

Lindungi Sriwedari, Wali Kota Solo Segera Surati Jokowi



Liputan6.com, Solo - Persoalan sengketa lahan Sriwedari terus bergulir meski Mahkamah Agung (MA) telah menolak peninjauan kembali (PK) yang diajukan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo berencana menyurati Presiden Joko Widodo untuk meminta agar Sriwedari kembali menjadi milik negara. Rudy mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum menerima salinan putusan PK tersebut.

"Hingga sampai saat ini belum menerima hasil itu. Tapi yang jelas, Sriwedari menjadi PR (pekerjaan rumah) Pemkot Solo. Sriwedari harus kembali ke negara dan difungsikan untuk kepentingan umum," kata Rudy di Solo, Kamis (18/2/2016).

Mantan wakil Jokowi saat masih menjabat Wali Kota Solo itu menyatakan akan menyurati Presiden dan Menteri Agraria dan Tata Ruang. Menurut dia, berdasar peraturan, negara bisa mencabut Hak Guna Bangunan ataupun Hak Milik sepanjang untuk kepentingan masyarakat luas. 

"Nanti saya akan menyurati Bapak Presiden dan Bapak Menteri Agraria dan Tata Ruang, memohon agar tanah ini bisa menjadi milik Pemkot dan difungsikan sebagai ruang terbuka dan kepentingan rakyat. Ini bukan untuk kepentingan saya, kok," tegas Rudy.

MA sebelumnya memutuskan menolak PK yang diajukan Pemkot Solo yang berarti mengesahkan ahli waris Wirjodiningrat sebagai pemilik lahan seluas 9,9 hektare itu.

Kepemilikan lahan ke tangan pribadi itu dikhawatirkan bisa mengubah fungsi Sriwedari sebagai ruang publik menjadi bangunan komersial, seperti hotel dan mall.

Februari 04, 2016

Dokter di Solo Gelar Kampanye Bahaya Kanker

Liputan6.com, - Jakarta Hari Kanker Sedunia jatuh pada hari ini, Kamis (4/2/2016). Guna memperingati hari itu Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Solo dan dokter RS Moewardi kampanye tentang bahaya kanker. Mereka membagikan leaflet dan brosur tentang bahaya kanker di patung Gladag.

Pantauan Liputan6.com, sejumlah pengurus Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Solo serta dokter dari RS Moewardi Solo berkumpul di Bundaran Gladag, Solo, Kamis (4/2/2016). Mereka memperingati World Cancer Day yang jatuh hari ini dengan melakukan aksi sosialisasi kepada pengguna jalan.
Sosialisasi tersebut dilakukan dengan membagikan leaflet dan brosur yang berisi informasi terkait ‎pencegahan penyakit kanker. Untuk menarik perhatian warga yang sedang melintasi Jalan Slamet Riyadi, selain brosur juga disertakan bungkusan beraneka ragam snackkemasan yang dibagikan kepada pengguna jalan.

Brosur itu berisi informasi penting mengenai tanda, resiko dan pencegahan dari penyakit kanker. Baik itu kanker serviks, kanker payudara, kanker paru dan kanker nasofaring‎. Selain itu ada juga tips. Semisal tips mencegah kanker lewat CERDIK. Artinya cek kesehatan rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup dan kelola stres.

Ketua YKI Cabang Solo, dr Desy Mayasari mengatakan untuk memperingati World Cancer Day yang jatuh hari ini, Kamis (4/2/2016) maka pihaknya pun menggelar aksi sosialisasi pencehagan penyakit kanker kepada warga Solo. Dengan sosialisasi tersebut diharapkan deteksi dini penyakit tersebut bisa diobati lebih awal.

‎"Kita ingin memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyakit kanker. Selain untuk pencegahan, penyakit kanker itu harus segera diobati dan carilah dokter yang tepat," kata dia disela-sela aksi sosialisasi, Kamis (4/2/2016).

Lebih lanjut dia mengungkapkan ‎penyakit kanker yang memiliki tingkat kematian tertinggi di Indonesia yakni kanker serviks dan kanker payudara.

"Penyakit kanker serviks dan kanker payudara menduduki peringkat satu dan dua untuk kematian tertinggi di Indonesia. Kita sedang berusaha untuk menurunkan peningkatan resiko penyakit tersebut," harapnya.